JANJI CINTA SEJATI
bayangkan andai mentari terbitnya malam?
renungkan bila ulat berkaki empat?
tetapi,
bagaimana bila siang meninggalkan alam?
pasti gelap menemani alam,
24 jam sehari,
7 hari seminggu,
4 minggu sebulan,
12 bulan setahun,
berjalan dalam kepekatan malam
kalimantang,
neon,
mentol,
bagaikan benih-benih pokok sementara Cuma,
menghijau terang daunnya,
kuning pinang gemerlapan,,
ah,
jangan kau silap!
semuannya itu bukannya bintang,
hadirnya juga hanya sementara Cuma,
bagaikan garam yang mengasinkan insan-insan yang tawar,
biar enak manusia yang hanyut,
yang menghilang bila terbitnya siang,
walau ingin hadir namun tidak sekalipun dinginkan,
jangan kau ragu,
bila siang berbicara
kerna janjinya bukan martabak,
bisa basi bila esoknya,
bukan juga janji pak pandir,
kadang benar kadang tidak,
janjinya cinta sejati,
tiada saksi,
tiada memorandum,
bukan persimis,
kerana siang akan selalu ada,
satu saat ada menaya,
bilang siang dan malam tidak boleh dipisahkan,
kerna itu siang tidak akan pernah meninggalkan alam,
lalu mengapa mempersoalkan siang dan malam?
lantas alam menjawab....
tanyalah kepada penciptan-nya...
No comments:
Post a Comment